This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 27 Desember 2011

Sejarah Film Indonesia








Sejarah film di Indonesia sudah dimulai pada saat Belanda masih menjajah Indonesia. Pada tahun 1900, penduduk Batavia kedatangan gambar bergerak. Dan dari situlah dimulainya sejarah film di Indonesia. Teknologi-teknologi yang dipakai untuk gambar bergerak tersebut pada waktu itu didatangkan dari Negara Eropa. Pada awalnya, pada masa awal kedatangan film di Indonesia yang dulu masih dijajah oleh bangsa Belanda, haya boleh dinikmati oleh penduduk Belanda saja.
Warga pribumi tidak diperbolehkan untuk menonton film. Tetapi, lama kelamaan para warga belanda tersebut merasa bosan sendiri dan merasa jenuh. Oleh karena itu, warga asli Indonesia atau penduduk pribumi mulai diperbolehkan untuk menonton film. Tetapi, tetap diatur, atau dibagi-bagi tentang film yang diperuntukkan untuk warga Belanda dan warga pribumi, tempat menonton warga pribumi dan warga Belanda, serta layanan yang didapat oleh warga pribumi dan warga Belanda. Semua itu dibedakan untuk mengatur strata antara warga Belanda dengan warga asli Indonesia atau warga pribumi. Tetapi, pada waktu tahun-tahun tersebut atau tahun 1900an, film yang ada di Indoensia adalah film Bisu. Jadi yang ada hanyalah gambar bergerak, namun pemeran yang ada di situ tidak berbicara.
Walapun begitu, masyarakat khususnya masyarakat pribumi sudah senang sekali melihat film tersebut. Oleh karena film mulai disukai oleh masyarakat banyak, lalu munculah orang-orang yang berkeinginan untuk membuat film sendiri. Orang-orang tersebut umumnya keturunan eropa dan keturunan cina. Pada tahun 1919 munculah film dengan judul “Timur Untuk Kita”. Walaupun film tersebut masih merupakan film bisu dan belum buatan langsung anak pribumi. Setelah unculnya film tersebut. Keinginan membuat film suga semakin bergelora di beberapa orang yang berkeinginan membuat film.
Di tahun 1926, akhirnya muncul sebuah film yang langsugn dibuat oleh warga pribumi dan merupakan film pertama kali yang dibuat oleh anak bangsa Indonesia. Film tersebut di buat di Bandung. Dan film trsebut berjudul “LUtung Kasarung”. Pada tahun 1930an, film Indonesia mulai berkembang sebagai industry yang cukup dilirik oleh para produser. Pada waktu 1939, ada sebuah wartawan bernama Samiun yang bekerja di wong bersaudara memunculkan ide untuk membuat film sandiwara. Dan setelah itu, para pengusaha film membentuk organisasi film pada yahun 1934.karena film Indonesia mulai berkembang, pemerintah Hindia Belanda lalu membentuk film komisi. Pada tahun 1940an, produksi film di Indonesia menunjukkan peningkatan. Tetapi, setalah jepagn menjajah Indonesia, film di Indonesia berubah haluan. Kantor-kantor perfilman ditutup pemerintah jepang, dan film digunakan untuk sarana propaganda pemerintah jepang dengan cara membangun perusahaan film sendiri. Beberapa waktu berikutnya, diciptakan lagu yagn Berjudul “Citra” yang pada tahun 1946 difilmkan. Dan lagu ini juga menjadi soundtrack di setiap acara FFI sampai sekarang. Setelah proklamasi, film indoensia mulai berkembang lagi, dan tahun 1955 diadakan festifal film Indonesia yang pertama kali. Namun pada tahun 1957,1958,dan 1959 FFI gagal dibentuk.pada masa Orde Lama, antara tahun 1960-1966, dimulailan era pergolakan film.
Pada tahun 1985, di penyelenggaraan FFI ada sedikit kericuhan yang disebabkan isu korupsi. Pada masa pemerintahan Orde Baru, perfilman atau yang biasa disebut FFI berada dibawah naungan kementrian penerangan. Dan film mulai berkembang. Tetapi, pada tahun 1992, FFI terakhir diselenggarakan sebelum FFI mati suri. Setelah cukup lama mati suri, tahun 2000an, film Indonesia mulai bangkit lagi. Film – film karya anak bangsa mulai bermunculan. Mulai dari petualangan sherina, Arisan, AADC, Eifel I’m in love, dan lain – lain. Dan pada tahun 2004, Festifal Film Indonesia mulai diselenggarakan lagi setelah mati suri selama 12 tahun.
Dan pada masa pemerintahan SBY, FFI berada di bawah pembinaan dari departemen pariwisata dan kebudayaan Indonesia. Tetapi, pada tahun 2006, FFI siributkan soal ketidak puasan para sinesa terhadap film terbaik waktu itu yang dinilai menjiblak film lain. Tetapi, lepas dari itu, film Indonesia blakangan ini mulai bangkit kembali dan mulai menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri.

Radio dan Jenis Profesinya





Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Menurut Robert McLeish, tipe radio yang popular adalah : public service station, yaitu radio yang dimiliki dan melayani masyarakat secara nasional ; commercial station, yaitu radio milik pribadi dan untuk mencari keuntungan komersial ; government station , yaitu ardio pemerintah yang digunakan untuk kepentingan umum ; government ownend station , yaitu radio milik pemerintah yang biasanya digunakan untuk propaganda ; institutional ownership station, yaitu radio yang dimiliki oleh ormas, kampus, dan LSM ; community ownership , yaitu radio milik komuniats kecil di suatu tempat. Di Indonesia sebelum tahun 1998 hanya dikenal 2 tipe radio. Yatu radio pemerintah, dan radio komersial swasta. Meskipun radio komuniats sudah ada, namun secara politik dilarang dan dicap sebagai radio gelap. Menurut UU No. 32/2002 tentang penyiaran, ada ada tiga bentuk radio yang boleh beroprasi di Indonesia. Yaitu radio siaran public (RRI), radio siaran komersial, dan radio siaran komunitas.
Dalam wilayah kerja suatu radio, dibedakan menjadi dua ruang. Yaitu wilayah kerja untuk manajemen radio dan wilayah kerja untuk produksi siaran radio. Dalam wilayah kerja manajemen, ada 4 posisi kunci yang ada di radio. Yaitu manajer operasi yang bertugas mewakili pemilik radio dalam mengembangkan kebijakan stasiun, mengatur pelaksanaan dan memantau kinerja staf keuangan, produksi, dsb. Berikutnya adalah direktur program, yaitu yang bertugas mengembangkan dan melaksanakan format stasiun. Yang ketiga adalah manajer pemasaran, yaitu yang bertugas meningkatkan relasi, pendapatan stasiun dari iklan, kerjasama program, koordinasi promosi on air dan off air. Yang terakhir adalam manajer teknis, yaitu yang bertugas mengelola semua peralatan teknis operasional radio.
Dalam wilayah kerja untuk produksi siran radio, dibedakan menjadi dua. Yaitu dalam produksi siaran music dan produksi siaran berita. Dalam produksi siaran music dipimpin oleh music director. Dia mempunyai tanggungjawab atas : penambahan dan penghapusan playlist dari stasiun music ;  penyusunan playlist dan pengawasan dalam  pelaksanaannya ; melakukan audisi rekaman baru  ; konsultasi dengan pengelola program tentang rotasi music ;  penghubung dengan perwakilan dari perusahaan rekaman untuk mendapatkan lagu  yang baru rilis ; kontak dengan toko musik pada penjualan CD ; katalogisasi dan pengajuan Compact Disc (di pasar besar, tanggung jawab ini dapat ditangani oleh pustakawan musik) dan di pasar kecil, sebuah pergeseran udara dan beberapa produksi local.
Dibawah music director ada yang namanya penyiar/DJ/announcer. tanggung jawab utama mereka adalah on air, yang meliputi rekaman dan pengenalan program ; membaca iklan secara langsung  dan promosi, pelayanan publik, dan identifikasi pengumuman stasiun ; melakukan pemberitahuan tentang  waktu dan cek laporan cuaca dan lalu lintas ;  pengoperasian peralatan kontrol ruang siaran. Selain itu, penyiar mungkin juga mempunyai tugas untuk memproduksi iklan dan pengumuman lainnya ; berfungsi sebagai bakat untuk iklan dan pengumuman lainnya ; bekerja ganda sebagai direktur musik atau direktur produksi
Selain penyiar juga ada scriptwriter. Mereka bertugas untuk membuat script siaran yang naantinya akan dibacakan oleh serorang penyiar pada saat on air.
Sedangakan produksi siaran berita pada sebuah radio dipimpin oleh seorang News Directur. Yang bertanggung jawab atas berita yang dikeluarkaan di radio tersebut. Dibawah news directur ada yang namanya reporter. Mereka bertugas untuk mencari dan menulis berita yang ada atau terjadi. Selain itu ada news scriptwriter. Mereka mempunyai tanggungjawab untuk menulis script berita yang sudah dicari oleh reporter yang akan diteruskan kepada penyiar yang akan membacanya.  Selain itu dibutuhkan pemandu dan operator  untuk acara talk show pada radio. Dan dalam frofesi di radio, penentuan bidang kerja dan SDM yang terlibat umumnya fleksibel berdasarkan efisiensi SDM siaran. Dalam suatu radio, pekerjaan sebagai penyiar dan scriptwriter bisa menjadi satu. Jadi seorang penyiar juga menjadi scriptwriter untuk siarannya sendiri. Atau juga seorang penyiar bisa menjadi produser untuk program siaran yang lain atau miliknya sendiri, dan sebagainya.

REFERENSI :
       I.      Masduki, 2004, Menjadi Broadcaster Profesional, LKIS, Yogyakarta.
    II.      Pringle, Peter K. et al. Electronic Media Management. 5th ed. Focal Press. USA, 2006
 III.      Pane, Teddy Resmisari , 2004, SPEAK OUT : Panduan Praktis dan Jitu Memasuki Dunia Broadcasting dan Public Speaking, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
 IV.      www.wikipedia.org

Tentang Penulis





penulis adalah seorang laki-laki kelahiran Kudus, 14 November 1991. Dia telah menempuh pendidikan SD hingga SMA di kota kelahirannya yaitu Kota Kudus. sekarang, dia menempuh pendidikan strata 1 di Universitas Islam Indonesia untuk Program Studi Ilmu Komunikasi. Disamping, aktif dengan kuliahnya, dia juga aktif di dalam UKM Radio Kampus.

Minggu, 25 Desember 2011

Opini Publik - Analisis Fenomena Video Lipsing


Di indonesia, banyak sekali masalah atau kasus yang hangat dan menjadi fenomena tersendiri di kalangan masyarakat Indonesia dikarenakan benyaknya opini publik tentang kasus atau isue tersebut. Kadang kala fenomena atau isu yang ada di Indonesia dan menjadi opini publik di masyarakat, cepat sekali untuk dapat menduduki peringkat pertama di pemberitaan media, namun kadangkala juga cepat sekali hilang dari permukaan dikarenakan sifat dari masyarakat Indonesia yang mudah sekali berganti fenomena dan meninggalkan fenomena yang terdahulu.
Contoh kasus atau fenomena yang mendapatkan opini publik dari masyarakat Indonesia di awal tahun ini adalah fenomena Lipsing video youtube yang dilakukan oleh salah satu anggota polisi di gorontalo yang bernama Norman Kamaru. Pada mulanya, kasus ini berkembang diawali dari keinginan seorang Norman kamaru yang sedang bertugas untuk menghibur teman yang ada di dekatnya dengan cara menirukan gaya penyanyi india yang lagunya sedang didengarkan. Tak luput teman yang sama-sama bertugas dengan Norman Kamaru juga dapat menghilangkan kesedihannya. Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba video yang direkam Norman Kamaru muncul di salah satu situs penyedia video yang terkenal yaitu Youtube. Alhasil setelah beberapa lama video tersebut diunggah di situs youtube, banyak sekali masyarakat umum yang melihat dan mendownload video tersebut. Ada ada sebagian masyarakat setelah melihat video milik Norman Kamaru ini berpendapat bahwa itu salah satu jenis eksistensi diri seorang anggota polisi, karena polisi juga manusia yang butuh narsis juga.
Sebagaian kalangan masyarakat lain juga mungkin memiliki pendapat lain. Yaitu Norman Kamaru dirasa melecehkan atribut polisi karena melakukan gerakan di video tersebut saat bertugas dan memakai seragam polri. Alhasil setelah beberapa waktu video Norman Kamaru mencul di media massa, pihak Mabes Polri ikut bicara untuk menanggapi fenomena video Norman Kamaru ini. Pada awalnya pihak Mabes Polri merasa keberatan dengan aksi Norman Kamaru yang melakukan adegan lipsing pada saat dia bertugas dan mengenakan atribut polri lengkap. Pada saat itu, pihak Mabes Polri juga akan memberikan sanksi disiplin untuk Norman Kamaru.
Setelah pihak Mabes Polri memlontarkan keinginannya untuk memberikan sanksi kepada Norman Kamaru, berita di media massa semakin marak untuk memberitakan Norman Kamaru. Sebagian besar media massa juga memberikan opininya bahwa Mabes Polri dinilai terlalu gegabah untuk memberikan sanksi atas Norman Kamaru, karena menurut media itu hanya suatu tindakan pengekspresian diri dari seorang anggota polri yang juga manusia biasa. Lambat laun berita tentang Norman kamaru semakin menjadi-jadi, dan Norman Kamaru pun di panggil oleh Mabes Polri. Akhirnya Norman Kamarupun juga harus hijrah ke Jakarta. Sesampainya dia di Jakarta, Norman disambut dengan hangat oleh pihak Mabes Polri dan sakhirnya Mabes Polri tidak akan memberikan sanksi kepada Norman. Tidak hanya sebatas itu saja, berkat opini yang dimainkan oleh media secara terus menerus, membuat salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta juga turut mengapresiasi tingkah polah Norman Kamaru di youtube dengan memberikan beasiswa kuliah dan satu buah motor untuk Norman Kamaru.
Berkah yang didapatkan oleh Norman Kamaru tah hanya sebatas itu saja. Beberapa hari di Jakarta, Norman langsung diajak rekaman oleh seorang produser musik. Mungkin produser musik tersebut mengambil moment fenomena Norma yang cukup banyak digembar-gemborkan masyarakat. Namun hal tersebut berjalan tak begitu lama, Norman hanya sebentar saja mencicipi panggung dunia hiburan di Indonesia seiring dengan fenomenanya yng semakin menurun di kalangan masyarakat.
Analisis Konsep-Konsep Opini Publik
1.    Elemen pokok dalam membentuk opini publik
  1. Adanya issue
Salah satu faktor atau elemen yang membentuk sebuah opini publik adalah adanya sebuah issue. Dengan adanya sebuah issue yang cukup fenomenal, masyarakat dapat menilai dan membuat subuah opini. Dari kasus diatas, issue yang ada adalah seorang Norman Kamaru yang menjadi anggota polisi di gorontalo membuat video lipsing dirinya saat sedang mendengarkan lagu India. Isue ini cukup fenomenal karena pembuatan video lipsing ini dilakukan oleh seorang angota polisi yang notabennya anggota polisi adalah seorang yang digambarkan tegas, disiplin, dan gagah. Tidak seperti gerakan di video Norman Kamaru sehingga menjadi suatu isssue atau fenomena tersendiri.
  1. Adanya kelompok yang dikenal dan terlibat
Dalam kasus atau fenomena Norman Kamaru ini, jelas ada beberapa kelompok yang dikenal dan cukup terlibat. Diantaranya adalah Korp Kepolisian dimana Norman membuat video lipsingnya saat bertugas di sebuah pos dan sedang mengenakan seragam polisi lengkap. Utnuk itu, video ini juga memiliki kedekatan dengan nama kepolisian. Selain itu, kelompok yang terlibat dalam fenomena ini adalah para pengunggah video di youtube. Kita sudah ketahui bersama sebelum Norma mengunggah video di youtube, ada juga beberapa nama yang terkenal setelah mengunggah video di youtube juga. Contohnya yaitu fenomena video keong racun yang dilakukan oleh sinta dan jojo yang membuat mereka menjadi artis dadakan. Setelah fenomena itu banyak sekali yang ikut-ikutan membuat video dan ikut diunggah di youtube.
  1. Adanya pilihan yang sulit
Dalam kasus Norman Kamaru ini, publik dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit untuk menilai kasus ini. Di satu sisi video ini adalah suatu bentuk pengekspresian diri dari seorang Norman Kamaru yang suka dengan lagu-lagu India, serta untuk menghibur teman yang bertugas dengannya saat itu yang sedang sedih. Di sisi yang lain, perbuatan Norman Kamaru ini juga menyalahi aturan polri karena Norman membuat video ini pada saat jam bertugas dan menggunakan atribut kepolisian lengkap.
  1. Suatu pernyataan/opini
Dari kasus atau fenomena Norman Kamaru, ada beberapa pernyataan atau opini dari beberapa pihak yang cukup bervariatif. Di pihak kepolisian, mereka memberikan pernyataan bahwa kegiatan Norman ini menganggar kedisiplinan di kepolisian dan patut untuk dikenakan sanksi. Sedangkan dipihak lain yaitu dari pengamat musik Indonesia, menilai bahwa fenomena ini adalah sebuah bentuh pengekspresian diri oleh seorang Norman Kamaru. Di pihak lain yaitu pengamat politik, menganggap fenomena ini adalah sebuah pengalihan opini saja terhadap kasus-kasus sebelumnya yang belum terselesaikan sampai sekarang.
  1. Jumlah orang yang terlibat
Dalam kasus Norman Kamaru ini, walaupun yang terlibat langsung dalam video ini hanya dia dan satu teman yang ada di sebelahnya saja, namun orang yang terlibat dibelakangnya cukup banyak. Karena norman kamaru membawa nama balik anggota kepolisian Indonesia. Dengan adanya video ini, mau tidak mau nama kepolisian sedikit terkenal.
2.    Tahap pembentuk opini publik
Dalam pembentukan opini publik, tentunya ada beberapa tahapan yang harus ada agar sebuah opini publik itu ada dan dirasakan oleh masyarakat luas. Tahap yang pertama adalah mencul isu yang dirasakan sangat relevan bagi kehidupan orang banyak. Dalam kasus atau fenomena video lipsing Norman  Kamaru ini, isu yang ada cukup relevan sekali bagi kehidupan orang banyak. Karena, ekarang ini perkembangan dunia maya sangat meluas di kalangan masyarakat Indonesia, dan juga kebiasaan masyarakat sekarang ini lebih cenderung narsis dalam mengekspresikan segala bentuk apapun. Oleh karena itu, situs pengungguah video seperti youtube pun akhir-akhir ini laris manis untuk media pengekspresian diri. Sehaingga, fenomena video Norman Kamaru cukup relevan dikalangan masyarakat luas.
Tahap berikutnya dalam pembentukan opini publik yaitu isu tersebut relatif baru sehingga memunculkan kekaburan standart penilaian atau standart ganda. Dalam fenomana Norman ini, isu yang muncul relatif baru karena fenomena lipsing video di youtube baru mencuat atau terkenal sejak video lipsing keong racun oleh shinta dan jojo. Sehingga di kalangan masyarakat menimbulkan beberapa penafsiran yang membingungkan, antara ingin terkenal melalui youtube, atau sekedar ajang narsis.
Tahap ketiga yaitu adanya opinion leader yang juga tertarik dengan isu tersebut. Dalam isu ini ada beberapa opinion leader yang cukup terlibat dan tertarik menanggapi isu ini. Diantaranya adalah pihak kepolisian yang diwakili oleh Kadiv Humas Polri. Dalam menanggapi isu ini, beliau berusaha untuk membentuk opini publik bahwa apa yang diperbuat oleh Norman adalah sesuatu yang salah dan mencemarkan nama baik kepolisian Indonesia. Sedangnya opinion leader yang lain yaitu pengamat musik juga mengarahkan publik terhadap isu ini bahwa fenomena itu adalah suatu fenomena normal manusia yang ingin mengekspresikan dirinya melalui youtube.
Tahap yang terakhir adalah mendapat perhatian media sehingga informasi dan reaksi teradap isu tersebut dapat diketahui oleh khalayak. Dalam kasus ini, keterlibatan media massa sangat berperan sekali untuk menyebarkan informasi kepada khalayak. Media massa memberitakan kasus Norman Kamaru secara spesial sekali dan beruntun dari hari ke hari sehingga masyarakat sadar akan informasi ini, serta masyarakat dapat memberikan penilaian dan reaksinya setelah mendapatkan berintanya melalui media massa yang ada.
3.     Dampak media
  1. Individu
Dengan adanya fenomena Briptu Norman Kamaru yang sangat mendapat perhatian yang istimewa oleh media massa, sehingga media masa membuat suatu dampat terhadap individu terkait fenomena ini. Dampak yang dihasilkan oleh media pada level individu adalah khalayak atau orang menjadi tau akan tren-tren masa kini yang suka menampilkan kenarsisan atau lebih suka mengekspresikan diri melalui jejaring sosial atau situs pengunggah video. Pada level ini, individu menjadi tau terkait degnan fenomena Norman kamaru bahwa semua orang memiliki hak yang sama dalam pengekspresian dirinya. Walaupun orang tersebut merupakan anggota kepolisian yang notabene seorang yang patuh akan aturan yang ketat.
  1. Kelompok atau organisasi
Dampak media massa terkait kasus atau fenomena Briptu Norman Kamaru juga juga dirasakan oleh kelompok masyarakat. Contohnya yaitu kelompok masyarakat penyuka pengunggah video di youtube. Dengan adanya fenomena video lipsing Briptu Norman Kamaru ini, para anggota kelompok terseut semakin gencar dan marak untuk membuat berbagai video entah itu bermutu ataupun tidak untuk diunggah di situs youtube. Dengan kata lain dengan banyaknya video yang dibuat, semakin banyak kemungkinan video tersbut dikenal oleh masyarakat umum.
  1. Institusi sosial
Dampak berikutnya yang dihasilkan oleh peran media massa yaitu pemberitaan di media memiliki dalam kepada institusi sosial. Dalam kaitannya dengan fenomena atau kasus video lipsing lagu india yang dibawakan oleh Briptu Norman Kamaru, institusi yang terkena dampak dari pemberitaan kasus ini adalah institusi Kepolisian Republik Indonesia. Dengan adanya kasus ini, image atau citra polisi agak sedikit bergeser di mata masyarakat luas. Dahulu image atau citra polisi yang terkenal dengan kedisiplinan dan juga kegarangannya, sekarang citra polisi sedikit lebih luber atau bisa dikatakan masyarakat melihat polisi tidak kaku dan lebih enak dipandang setelah fenomena atau kasus video Norman Kamaru ini mencuat. Hal ini juga bisa dinilai dari beberapa sudut. Dengan adanya pergeseran image kepolisian setelah munculnya kasus ini, ada beberapa pihak yang menyayangkan hal itu karena pergeseran image tersebut membuat masyarakat sudah tidak menakuti polisi lagi, namun disisi yang lain image tersebut juga menambah kepercayaan dan kenyamanan masyarakat terhadap polisi di Indonesia. Karena polisi juga manusia.
  1. Keseluruhan masyarakat
Secara global, pemberitaan d media terkait kasus ini juga mempunyai dampak terhadap masyarakat luas di Indonesia. Dampak hal dihasilkan untuk masyarakat luas yaitu masyarakat menjadi tau bagaimana cara mengekspresikan diri sehingga masyarakat memiliki wadah untuk ajang “narsis” dan dengan adanya fenomena ini, masyarakat luas jadi tau bagaimana cara agar membuat kita cepat terkenal.
  1. Budaya
Media massa juga berdampak pada budaya yang ada. Terkait dengan fenomena ini, budaya masyarakat yang dulunya cara pengekspresian dirinya hanya dilakukan dalam ruang lingkup yang lokal dan terbatas saja, sekarang cara pengekspresian dirinya juga sudah dapat dilakukan dalam ruang lingkup yang luas dan tak terbatas. Fenomena ini juga membuat budaya pengunggahan video di you tube dan jejaring sosial semakin marak dan membuat pergeseran nilai budaya kita.

Pengembangan Program IMC



Pengembangan program IMC umumnya adalah langkah yang paling terlibat dan rinci dari proses perencanaan promosi.  Karena seperti yang sudah diketahui bahwa setiap elemen promosi-campuran memiliki kelebihan dan pembatasan tertentu.
Dalam pengembangan program IMC secara efektif diperlukan langkah – langkah atau tahapan – tahapan yang harus dilalui. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.                  Mengenali/mengidentifikasi audiens sasaran
2.                  Menentukan tujuan komunikasi
3.                  Merancang pesan
4.                  Memilih saluran komunikasi
5.                  Menetapkan total anggaran komunikasi
6.                  Memutuskan bauran komunikasi
7.                  Mengukur hasil komunikasi
8.                  Mengelola proses komunikasi pemasaran terpadu.

Mengenali / mengidentifikasi audiens sasaran
Komunikator pemasaran harus mengenali dan memiliki pikiran yang jelas tentang audiens sasarannya. Bagian terpenting dalam langkah ini yaitu menganalisis benefit yang diinginkan audiens serta mengukur citra perusahaan, citra produk, dan citra para pesaing.
Kriteria benefit adalah faktor-faktor yang dipandang konsumen penting dalam memilih merek tertentu. Sedangkan Citra atau image dapat didefinisikan sebagai seperangkat keyakinan, gagasan dan kesan yang dianut seseorang tentang sebuah obyek.
Menentukan tujuan komunikasi
Tujuan umum IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung pada perilaku audiens sasarannya. Tanggapan terakhir yang sangat diharapkan dari audiens adalah pembelian. Namun tanggapan tersebut merupakan hasil akhir dari suatu proses pengambilan keputusan konsumen yang panjang. Terdapat beragam model tingkatan tanggapan pelanggan,
Urutan tanggapan (mempelajari-merasakan-melakukan) (hierarchy of effect model) cocok digunakan jika pelanggan sangat terlibat dengan suatu kategori produk yang dianggap memiliki diferensiasi yang tinggi. Adapun tahapannya sebagai berikut :
a.    Kesadaran (Awareness)      :    Kesadaran harus dibangun sebagai permulaan dari proses komunikasi suatu produk. Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari produk tersebut, tugas komunikator adalah membangun kesadaran, yang dapat dimulai dengan pengenalan nama produk.
b.   Pengetahuan (Knowledge) :    Audiens sasaran mungkin telah memiliki kesadaran tentang suatu produk, namun tidak mengetahuinya secara mendalam. Perusahaan perlu mengetahui berapa banyak orang dalam audiens sasaran yang memiliki sedikit, cukup banyak, dan banyak sekali pengetahuan mengenai produk. Berdasarkan informasi tersebut, perusahaan kemudian memilih pengetahuan tentang produk sebagai tujuan komunikasi.
c.    Menyukai (Liking)              :    jika audiens sudah mengetahui produk tersebut, bagaimana perasaan mereka mengenai produk tersebut. Jika audiens Nampak tidak berminat pada produk tersebut, maka komunikator perlu tahu kenapa. Jika pandangan mereka itu memang berakar pada masalah yang nyata, kampanye komunikasi semata tidak akan berfungsi secara optimal. Produsen harus mengatasi masalahnya dulu dan baru mengkomunikasikan kualitas barunya itu.
d.   Preferensi (Preference)       :    Audiens mungkin menyukai produk tersebut tapi tidak memilihnya dibandingkan produk lain. Dalam hal ini, perusahaan harus berupaya membangun preferensi konsumennya dengan mempromosikan kualitas, value, kinerja, dan fitur-fitur lainnya. Komunikator dapat mencek keberhasilan kampanyenya dengan mengukur prefensi audiens paska kampanye.
e.    Keyakinan (Conviction)     :    Ada kemungkinan audiens sasaran sudah menjadikan produk tersebut sebagai pilihan, tapi tidak memiliki keyakinan yang pasti akan produk. Tugas perusahaan adalah membangun keyakinan di antara para audiens yang tertarik bahwa produk tersebut adalah yang terbaik bagi mereka.
f.    Membeli (Purchase)            :    Akhirnya, beberapa orang dari audiens mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud melakukan pembelian. Mereka kemungkinan menanti lebih banyak informasi atau merencanakan untuk bertindak kemudian. Komunikasi harus mengarahkan konsumen ini agar mengambil langkah terakhir, yaitu melakukan pembelian.
Dengan kata lain, tujuan utama komunikasi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta meningkatkan audiens sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Merancang pesan
Pada prinsipnya, pesan produk diputuskan sebagai bagian dari pengembangan konsep produk, namun terdapat sejumlah kemungkinan pesan. Seiring berjalannya waktu, komunikator dapat melakukan pergantian terhadap konsep pesan tersebut, khususnya jika konsumen sedang mencari manfaat baru atau manfaat lain dari produk tersebut. Yang harus diperhatikan dalam langkah ini adalah isi/daya tarik pesan, stuktur pesan, dan untuk periklanan penting juga untuk mengetahui gaya pesan yang sesuai.
Memilih saluran komunikasi
Komunikator harus memilih saluran komunikasi yang paling efisien untuk menyampaikan pesannya. Misalnya, umumnya detailer perusahaan farmasi jarang dapat meminta waktu lebih dari sepuluh menit dari seorang dokter yang sibuk. Presentasi mereka harus singkat, tajam, mengena dan meyakinkan. Hal ini membuat kunjungan detailer sangat mahal. Industry farmasi mau tak mau harus memperluas saluran komunikasinya dengan memasang iklan di jurnal kedokteran. Hal tersebut dilakukan agar saluran komunikasi yang dipilih dapat lebih efisien dalam menyampaikan pesan dari komunikator.
Saluran komunikasi dapat dibagi menjadi 2, personal dan non personal. Saluran komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, pembicara dengan audiensnya, lewat telepon, atau e-mail. Komunikasi personal biasanya efektif karena adanya peluang untuk mengindividualisasikan penyampaian pesan dan umpan baliknya.
Pembedaan lebih lanjut dapat diterapkan pada saluran komunikasi penyokong, pakar, dan social. Saluran penyokong terdiri dari para wiraniaga yang menghubungi pembeli di pasar yang dibidik. Saluran pakar mencakup para ahli independen yang membuat pernyataan yang ditujukan kepada calon pembeli. Saluran social meliputi tetangga, teman, anggota keluarga, dan kenalan yang bicara dengan pembeli sasaran. Banyak orang mau mencoba produk baru karena factor keluarga atau teman.
Pengaruh personal sangatlah menentukan khususnya apabila produknya sangat mahal, jarang dibeli dan beresiko. Pembeli cenderung menjadi pencari informasi yang sangat aktif. Situasi lainnya adalah kalau produknya berkaitan erat dengan masalah selera atau pemakai. Dalam hal ini, pembeli sebelum membeli akan berkonsultasi dulu agar nantinya terhindar dari rasa malu.
Saluran nonpersonal meliputi media, atmodfer, dan event. Media terdiri dari media cetak, media siaran, media elektronik, dan media display. Kebanyakan pesan non personal berasal dari media yang harus dibayar perusahaan.
Atmosfer adalah “lingkungan yang dikemas” yang dapat menciptakan atau memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Misalnya, kantor-kantor hokum terkenal didekor dengan permadani oriental dan mebel dari kayu jati yang mengkomunikasikan “kesuksesan” dan “stabilitas”.
Event merupakan peristiwa-peristiwa yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu pada audiens sasaran. Bagian humas mengatur konferensi pers, peluncuran produk, grand opening, dan pensponsoran olahraga untuk merengkuh efek komunikasi khusus pada audiens sasaran.
Walau komunikasi personal sering lebih efektif ketimbang komunikasi massa, media massa tetaplah sarana utama yang dapat menggerakkan komunikasi personal.
Menetapkan total anggaran komunikasi
Perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu produk harus mengalokasikan anggaran pemasarannya di antara jenis – jenis produk tersebut. Yang menjadi masalah ialah menentukan jenis produk mana yang memerlukan tambahan anggaran pemasaran, dan jenis produk mana yang anggaran pemasarannya dapat dikurangi.
Memutuskan bauran komunikasi
Membuat keputusan atas bauran komunikasi pemasaran IMC menekankan pada keharmonisan yang tercapai dalam pelaksanaan program komunikasi pemasaran. Bauran komunikasi pemasaran yang juga dikenal dengan bauran promosi (promotion mix) terdiri atas:
a.    Periklanan                     :    semua bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu
b.   Promosi penjualan        :    berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu barang atau jasa
c.    Hubungan masyarakat  :    berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya
d.   Pemasaran langsung     :    penggunaan surat, telepon, faksimili, dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau calon pelanggan


Daftar Puastaka
i.      Belch, George E & Belch Michael A. Advertising and Promotion. An Integrated Marketing Communications Perspective. Seventh ed. McGraw Hill Irwin. US. 2007
ii.      Sulaksana, Uyung. Integrated marketing Communications. Teks dan Kasus. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2003
iii.      Radiosunu. Manajemen Pemasaran. Suatu Pendekatan Analisis. Edisi II. BPFE. Yogyakarta. 1987

Keaneragaman Konsep Iklan Internasional


Periklanan adalah komunikasi komersial dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat misalnya seperti televisi, radio, Koran, majalah, direct mail, reklame luar ruang, atau kendaraan umum.namun sekarang ini dalam era globalisasi, pesan-pesan periklanan dapat ditransmisikan melalui media baru, khususnya internet. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa periklanan internasional adalah penyampaian pesan atau komunikasi komersial melalui berbagai media baik cetak, elektronik maupun media interaktif dengan area internasional.
Pada saat perusahaan ingin membuat serta menayangkan sebuah iklan untuk perusahaan atau produk-produknya dengan area pemasaran internasional, perusahaan harus memikirkan beberapa pertimbangan yang berkaitan dengan aspek lokal Negara tersebut, seperti aspek budaya. Sebab budaya melibatkan seluruh tradisi, kebiasaan, agama, seni, dan bahasa. Ini tersusun dari keyakinan, moral, adat istiadat, dan kebiasaan yang dipelajari dari orang lain. Dalam pasar domestic, pengiklan yang ingin berkomunikasi dengan para konsumen asing juga harus mempertimbangkan lingkungan-lingkungan yang mempengaruhi selera, sikap, dan cara pikir orang. Seperti contohnya Mcdonald’s harus memperkenalkan burger vegetarian saat membuka restoran di India. Hal ini terlihat bahwa agar sebuah iklan serta produk dapat diminati oleh klahayak di suatu tempat atau Negara, iklan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta budaya yang ada dalam masyarakat atau khalayak tersebut.
Dalam sebuah iklan itu sendiri tidak hanya aspek-aspek budaya lokal yang diperhatikan untuk membuat serta memasarkan iklan terkait produk-produk dari sebuah perusahaan agar produk atau iklan tersebut dapat di terima dalam sebuah masyarakat kelompok atau Negara tertentu. Namun aspek dari iklan itu sendiri harus diperhatikan agar isi atau konten iklan tersebut juga berkualitas serta mendukung diterimanya iklan oleh masyarakat. Aspek-aspek yang berhubungan adalah naskah iklan, ilustrasi, serta penerjemahan. Naskah iklan dari sebuah iklan suatu produk tentu saja sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya iklan itu dipasarkan dalam sebuah komunitas. Khalayak lebih menikmati sebuah iklan jika naskah atau cerita yang ada dalam iklan tersebut sesuai dengan keinginannya serta memiliki kedekatan dengan khalayak tersebut.
Aspek berikutnya yaitu ilustrasi. Aspek tersebut juga menjadi salah satu aspek pendukung yang sangat kuat dari sebuah iklan. Sebuah iklan dikatakan berhasil jika dalam iklan tersebut memiliki atau menggunakan sebuah ilustrasi yang menarik seperti gambar, music serta lainnya yang dapat meningkatkan rasa kepuasan pelanggan terhadap iklan dan produk perusahaan tersebut. Sehingga masyarakat mudah terpengaruh oleh iklan yang ditampilkan dan akan membeli produk yang diinginkan karena, keterkaitan adanya iklan yang menarik konsumen. Selanjutnya yaitu aspek penerjemahan. Sebagai sarana komunikasi antara pengiklan dengan masyarakat, harusnya pesan yang disampaikan harus dapat dimengerti semua pihak. Sehingga reaksi yang ditimbulkan akan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh masyarakat di sebuah Negara, bahasa yang digunakan dalam sebuah iklan harus di terjemahkan kedalam bahasa keseharian masyarakat setempat.
Adapun karakteristik iklan yang baik harus memiliki kriteria, yaitu:
1.        Mempunyai sasaran yang jelas, dengan menentukan target konsumen, dan menentukan media apa yang akan digunakan, kualitas iklan, harga, dan distribusi (jangkauan pemasaran).
2.        Mempunyai daya tarik tertentu sehingga konsumen memperhatikan isi iklan secara seksama. Fokus pada pesan yang ingin disampaikan oleh para konsumen.
3.        Tampilan iklan semenarik mungkin, tanpa tampilan iklan yang tidak menarik maka iklan tersebut tidak akan menjual.

Analisis kasus iklan McDonald
Terkait dengan iklan perusahaan McDonald di berbagai Negara memiliki beberapa karakteristik tertentu yang membuat iklan McDonald serta produknya dapat dinikmati dengan baik oleh khalayak atau masyarakat di lingkungan tersebut. Ada beberapa perusahaan yang memiliki kebijakan untuk membuat iklan yang sama di berbagai media. Namun, untuk perusahaan makanan yang berasal dari Amerika ini membuat berbagai jenis iklan yang berbeda-beda di setiap Negara yang dituju. Keaneragaman bentuk iklan yang disesuaikan dengan karakteristik lingkungan masing-masing Negara menurut penulis membuat produk McDonald dapat semakin dekat dengan masyarakat di wilayah tersebut.
Iklan yang dibuat dari satu Negara dengan Negara lain berbeda. Contohnya pada saat McDonald membuat iklan untuk kawasan Indonesia, mereka menyesuaikan iklan dengan karakteristik wilayah Indonesia. Seperti konsep kepulauan, pariwisatan Indonesia dan sebagainya yang dapat membuat masyarakat atau khalayak di Indonesia merasa dekat dan akrab dengan produk McDonald. Walaupun ada beberapa konsep iklan yang dibuat sama untuk beberapa Negara, namun tetap saja ada beberapa konsep yang tidak disukai oleh sebagaian khalayak di Negara tertentu karena dipandang iklan yang dibuat tidak sesuai dnegan kebudayaan di lingkungan tersebut. Contohnya iklan McDonald yang ada di Negara Filipina dan India yang mengandung tema”Boy and Girl Friends” sedikit mendapat ketidaksetujuan oleh pelanggan di daerah Filipina. Sebab iklan tersebut dinilai kurang menyesuaikan budaya serta norma yang ada di Negara Filipina tersebut.
Dilihat dari aspek yang ada di dalam iklan, iklan yang diproduksi oleh McDonald tentu saja sudah sesuai dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan ilan. Dilihat dari isi atau naskah iklan sendiri, karena iklan yang diproduksi disesuaikan dengan kondisi di setiap Negara tujuan, naskah iklan juga sudah disesuaikan dengan tema iklan yang ada. Ilustrasi yang ditampilkan di dalam iklan yang ada juga sudah sesuai dengan konsep iklan serta ilustrasi yang dibuat lebih meningkatkan tingkat ketertarikan khalayak dengan iklan dan produk McDonald. Penerjemahan juga menjadi aspek yang sangat krusial yang menyebabkan ketertarikan dengan iklan tersebut. Di dalam berbagai iklan yang di buat oleh McDonald, karena iklan yang ditampilkan sudah dibagai atau dibuat di berbagai Negara, maka bahasa yang dibuat adalah bahasa local yang ada atau digunakan di Negara tersebut.

Iklan, Sarana Pembangunan Citra Politik


Dewasa ini, media massa  berkembang  begitu pesat. Entah itu media cetak, media elektronik, ataupun media display.  Seiring berjalannya waktu, media – media tersebut sudah beralih dari tren lama ke tren baru. Tren tersebut berkenaan dengan model atau pun gaya dari masing – masing media tersebut.  Apalagi, seiring berakhirnya rezim orde baru, media massa, yaitu media cetak dan media elektronik saling bermunculan di Indonesia ini. Berbeda dengan pada massa orde baru yang kemunculan media massa sangat dibatasi. Karena, media massa telah menjamur di Indonesia dewasa ini, media massa khususnya media cetak dan elektronik sangat mempengaruhi presepsi masyarakat akan sesuatu.  Oleh karena dampak dari media massa cukup kuat bagi masyarakat di Indonesia, para actor politik juga menggunakan media massa untuk melakukan komunikasi politik dengan masyarakat Indonesia dan juga dalam hal menumbuhkan citra dari diri seorang actor politik terhadap masyarakat.
Citra berasal dari bahasa jawa yang berarti gambar. Citra juga bisa diartikan sebagai kesan, perasaan, gambaran diri public terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi (Soemirat. 2005:111). Apabila sorang actor politik diibaratkan sebagai sebuah organisasi , citra diperlukan untuk memberikan presepsi akan actor politik tersebut terhadap publicnya, yaitu masyarakat. Dengan adanya media massa, dapat membangun citra dirinya dengan menggunakan fasilitas iklan yang ada di media tersebut. Namun, citra politik adalah gambaran politik (kekuasaan, kewenangan, otoritas, konflik, dan consensus) yang memiliki makna kendatipun tidak selamanya sesuai dengan realitas politik yang sebenarnya.  Jadi, sebenarnya iklan politik yang ada di media massa tidak selamanya sesuai dengan realitas yang ada, melainkan realitas media. Yaitu realitas buatan atau realitas tangan kedua. Realitas ini dibuat oleh wartawan dan redaktur yang mengelola peristiwa politik menjadi berita politik, melalui proses penyaringan dan seleksi (Ardial. 2010:47).  Itu berarti, media berperan secara besar dalam pembentukan citra sebuah actor politik.
Kita ambil contoh saja pada pemilihan umum presiden tahun 2009 lalu. Para calon kandidat presiden dan wakil presiden saling saling beriklan dan membuat citra terhadap dirinya di media massa. Mungkin semua isi yang ada dalam iklan kampanye tersebut belum tentu sesuai dengan realitas yang ada dengan sepenuhnya. Tetapi, dalam hal ini yang diyakini adalah para calon kandidat presiden dan wakil presiden ingin merebut simpati dari masyarakat dengan iklan dirinya yang ada di media massa.
Kita ambil contoh yaitu iklan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan presiden tahun 2009 silam. dalam iklan yang calon presiden yang berasal dari daerah Pacitan ini, beliau menciptakan kesan pada masyarakat bahwa dirinya adalah seorang sosok yang gagah, mempunyai kharisma, dan memberikan citra seperti slogan yang ada di iklan ini, yaitu “SBY Presidenku”. Disini, iklan ini ingin memberikan makna bahwa seorang SBY adalah seseorang yang cocok untuk dijadikan presiden bagi rakyat Indonesia.
di sebuah iklan pasangan SBY – Boediono yang lain, dalam iklan ini digambarkan dengan banyak program – program yang akan mereka laksanakan yang akan mensejahterakan rakyat Indonesia. Dalam iklan ini, pasangan SBY – Boediono memberikan citra pada diri mereka bahwa pasangan ini akan membuat Indonesia sejahtera, seperti pada slogan iklannya. Namun, apakah semua isi yang ada dalam iklan SBY ini sesuai dengan realitas yang ada. Kita lihat saja masih banyak masalah kemiskinan yang terjadi pada saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menjabat sebagai Presiden pada peride 2004 – 2009. Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa program yang cukup membantu untuk mengentaskan kemiskinan. Seperti program bantuan Tunai Langsung, dan sebagainya.
Kita ambil contoh lain dari kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden Megawati dan Prabowo. Slogan yang mereka usung dalam iklan ini adalah Pro rakyat. Dalam iklan ini, Megawati – Prabowo ingin membangun citra pada masyarakat bahwa mereka adalah sosok yang pro rakyat, selalu membela kepentingan rakyat, dan anti neoliberalisme. Dengan slogan yang yang diusung oleh pasangan ini, yaitu haluan baru, terobosan baru, dan harapan baru, mereka ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat Indonesia bahwa sekarang ini saatnya melakukan terobosan baru dan haluan baru dengan memilih pasangan Megawati – Prabowo ini. Namun, yang harus dipertanyakan adalah apakah benar pasangan Megawati dan Prabowo ini pro rakyat. Jika kita melihat masa lalu pada saat Putri Mantan Presiden Soekarno ini menjabat menjadi Presiden Indonesia, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Megawati yang sangat tidak pro rakyat. Salah satunya adalah penjualan aset negara seperti saham – saham BUMN kepada pihak asing. Apakah ini yang dinilai sebagai pro rakyat Indonesia. Apakah dengan menjual aset negara kepada asing juga disebut dengan memberikan terobosan baru yang pro rakyat.
Itu semua adalah iklan yang semata – mata hanya ingin merebut perhatian masyarakat Indonesia dan hanya ingin memberikan citra positif pada diri pengiklan tersebut. Tanpa memperharikan relalitas yang terjadi sesungguhnya.
Disamping itu, menurut teori agenda setting, media sangat berperan besar dalam menentukan pikiran khalayak atau masyarakat. Karena, teori ini mengatakan bahwa media tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar – benar berhasil memberitahu kita berfikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan pada apa yang harus kita lakukan (Nurudin.2007:195). Oleh karena itu, para aktor politik yang sedang terjun dalam pergolakan pemilihan umum seperti pemilihan Presiden dan Wakil Presiden berlomba – lomba untuk menggunakan media demi menciptakan sebuah agenda setting kepada masyarakat tentunya yang sesuai dengan harapan aktor politik tersebut.
Sebagai contoh, pada saat pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 silam, media yang mendukung pasangan Megawati – Prabowo lebih membicarakan isu – isu negatif tentang pasangan calon Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono. Seperti membicarakan tentang kegagalan BLT, belum adanya kesejahteraan rakyat, dan lain sebagainya. Hal tersebut sengaja dibuat agar dapat mempengaruhi dan mengarahkan pikiran masyarakat jika pasangan SBY – Boediono adalah pasangan yang jelek melainkan pasangan Megawati dan Boediono sebagai pasangan yang cukup diidamkan oleh masyarakat Indonesia.
Untuk membentuk citra politik yang berkesan di benak masyarakat Indonesia, banyak tipologi iklan yang digunakan para calon presiden – wakil presiden pada masa pemilihan umum tahun 2009 lalu. Diantaranya adalah Cinema – Verite, yaitu kandidat ditampilkan dari setting real life dengan berinteraksi dengan orang lain. Sebagai contoh adalah iklan Megawati dan Prabowo. Dalam iklan Megawati, dia digambarkan sedang berinteraksi dengan masyarakat kecil yang sedang berbelanja di pasar. Dalam iklan ini, megawati digambarkan sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat kecil dan juga ibu – ibu.
Di dalam iklan Prabowo, Prabowo digambarkan akrab dengan kaum tani yang sedang melakukan aktifitasnya di sawah. Di dalam iklan tersebut, Prabowo berinteraksi dengan masyarakat tani tersebut, yang sengaja dibentuk agar dalam benak masyarakat, prabowo adalah seorang sosok yang dekat dengan kaum petani.

Facebook sebagai sarana iklan politik
Seiring berkembangnya teknologi online dan begitu banyaknya pengguna jejaring sosial khususnya facebook di Indonesia, mendorong para calon Presiden dan Wakil Presiden untuk membuat facebook tentang diri calon tersebut dan melakukan kampanye atau iklan dalam media facebook tersebut.
Sebagai contoh adalah pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan calon wakil presiden Boediono ini juga aktif untuk beriklan dan berkampanye menggunakan jejaring sosial facebook ini.
Dalam facebook pasangan SBY – Boediono dijelaskan tentang visi misi yang akan diusung jika menang dalam pemilu 2009, menggambarkan citra dari pasangan ini, dan lain sebagainya. Di dalam facebook pasangan SBY – Boediono ini juga banyak yang memberikan komentar khususnya tentang realisasi akan janji – janji politiknya. Yang kebanyakan adalah anak muda.
Tidak hanya pasangan calon presiden SBY – Boediono saja yang melakukan hal beriklan atau mempromosikan dirinya melalui facebook. Calon presiden Megawati juga melakukan hal yang sama. Yaitu membuat account pribadi facebook untuk dirinya. Dalam account facebook megawati, tertuang beberapa visi dan misi megawati untuk menjadi seorang Presiden Indonesia, iklan – iklan politiknya, dan lain sebagainya. Namun, jika dibandingkan dengan komentar – komentar yang ada pada facebook SBY dan juga Megawati, facebook SBY memiliki lebih banyak komentar yang berasal dari sebagian besar kalangan anak muda.
Dan, karena efek yang ditimbulkan oleh media begitu besar bagi pengembangan citra dai seorang tokoh, iklan di media tentunya masih menjadi lahan utama untuk melakukan pencitraan pada diri masing – masing aktor politik. Seperti para calon presiden dan wakil presiden, dan lain sebagainya. Dan seiring dengan berkembangnya jaman dengan majunya sektor media online seperti jejaring sosial dan lainnya, para aktor politik atau tokoh tertentu juga harus jeli untuk mempetimbangkan dimana akan membuat iklan untuk pengembangan citra dirinya, dan khalayak mana sajakah yang akan dibidik dalam iklan tersebut.