This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 10 Januari 2012

Kualifikasi Seorang Public Relations










Sekarang ini, seiring dengan perkembangan zaman yang sudah beralih ke zaman modern dan seiring memasuki era global, profesi Public Relations sangat diperlukan di berbagai elemen perusahaan atau corporate. Sebab, dengan adanya globalisasi ini, sebuah perusahaan harus mampu menjaga citra dan selalu meningkatkan citra baik dimata dunia, serta untuk dapat cepat mengendalikan krisis atau konflik didalam atau diluar organisasi, serta untuk menjalin hubugnan baik dengan perusahaan lain.
Oleh karena itu, sebuah profesi Public Relations haruslah memiliki standart kemampuan atau kualifikasi sebagai berikut:
1.        Kemampuan berkomunikasi (Ability to Communicate)
Kemampuan berkomunikasi yang baik yang harus ada atau dimiliki oleh seorang PR adalah kemampuan berbicara secara lisanseperti presentasi di depan client, komunikasi tulis seperti membuat press release, pengelolaan media internal dan sebagainya. Tetunya kemampuan komunikasi ini ditunjang dengan kemampuan untuk dapat berbahasa asing dengan baik.
2.        Kemampuan mengorganisasikan (Ability to Organize)
Kemampuan mengorganisasikan adalah sebuah kemampuan untuk mengelola SDM atau menenejerial anggota organisasi saat terjadi suatu masalah tertentu, atau pada moment ke PR an.
3.        Kemampuan bergaul atau membina relasi (Ability to get on with people)
Selain memiliki kemaampuan berbicara dengan baik, seorang Public Relations harus memiliki kemampuan untuk bergaul dengan siapa saja. Sebab, dengan memiliki kemampuan bergaul, seorang PR dapat menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat atau stakeholder yang tentunya menguntungkan perusahaan dan tentu saja akan memperbanyak jaringan komunikasi yang didapatkannya.
4.        Kepribadian utuh atau jujur (Personal Integrity)
Seorang Public Relations haruslah memiliki kepribadian yang jujur. Sebab, kepribadian yang jujur tentu saja akan meningkatkan kredibilitas kita sebagai Public Relations sebuah perusahaan dimata rekan kerja, client atau perusahaan lainnya. Sebaliknya, jika kita bekerja sebagai Public Relations yang tidak jujur, akan menurunkan kredibilitas kita dimata orang lain dan menurunkan citra baik perusahaan kita.
5.        Memiliki imajinasi yang kuat (Imagination)
Seorang Public Relations haruslah memiliki nilai imajinasi yang tinggi. Karena sebuah imajinasi yang tinggi sangat diperlukan dalam tugas seorang Public Relations. Karena, dalam kesehariannya, seorang Public Relations dituntut harus bisa untuk membuat sebuah event seperti pameran, workshop, seminar, dan sebagainya dan juga harus dapat membuat cara agar dapat mengatasi konflik yang terjadi pada perusahaan.

Minggu, 01 Januari 2012

Media Komunikasi Tradisional










Pada dasarnya, komunikasi adalah suatu bentuk interaksi yang terjadi antara komunikator dan komunikan yang membutuhkan sarana atau media tertentu sebagai sarana agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan dengan baik. Seperti teori yang disampaikan oleh Laswel yang mengatakan bahwa komponen-komponen komunikasi debagi menjadi S-M-C-R-E (Source- messages- chanel- reciever- efek). Chanel dalam komunikasi sangat berpengaruh agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh komunikan. Chanel atau media yang ada dan digunakan sebagai sarana komunikasi dari zaman ke zaman semakin mengalami perubahan sesuai dengan berubahnya gaya hidup dan teknologi manusia atau masyarakat itu sendiri. Namun, tentunya kita juga tidak boleh melupakan chanel atau media yang dignakan untuk komunikasi yang da pada zaman dahulu atau yang biasa disebut dengan media komunikasi tradisional. Tentunya bentuk-bentuk media tradisional juga bermacam-macam. Contohnya yaitu kentongan. Pada zaman dahulu, atau tradisional, kentongana adalah salah satu bentuk media komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dalam masyarakat pedesaan. Seperti contohnya untuk mengumumkan kabar kematian, kemalingan, bencana alam atau sebagainya kepada khalayak luas atau masyarakat secara menyeluruh. Tentunya, dalam segi teori dasar komunikasi menurut Laswel, kentongan termasuk dalam bagian yang disebut chanel atau sarana. Dengan kentongan, pesan yang akan disampaikan oleh komunikator ke komunikan diolah sedemikian rupa menjadi berbagai macam kode bunyi-bunyian yang disampaikan melalui alat berupa kentongan dan nantinya kode kode berupa bunyi yang dihasilkan dari kentongan tersebut dapat diterima menjadi sebuah pesan secara keseluruhan oleh komunikan. Mungkin, ada beberapa orang yang masih bertanya tentang efektifitas kentongan atau sejenisnya dalam hubungan komunikasi. Tentunya masih kita ingat beberapa prinsip-prinsip komunikasi. Diantaranya adalah prinsip yang menyatakan bahwa setiap perilaku memiliki potensi komunikasi. Dari prinsip tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa walapun interaksi dan penyampaian kabar pada zaman tradisional yang masih menggunakan kentongan dan sejenisnya, namun hal itu masih dapat dikategorikan sebagai sebuah kegiatan komunikasi. Sebab, walaupun kentongan hanya mengeluarkan bunyi-bunyian seperti alat musik lainnya, namun bunyi yang dihasilkan dari rangkaian bunyi kentongan dapat dirangkai menjadi sebuah pesan yang dipersepsikan oleh komunikan. Contohnya, apabila disebuah rumah terjadi kemalingan, maka warga yang sedang berjaga di pos kampling langsung memukul kentongan 4 kali pukulan cepat yang diulang-ulang terus. Kemudian masyarakat yang mendengan bunyi kentongan tersebuh langsung menyadari bahwa di tempat tinggal nya telah ada yang kemalingan. Hal tersebut menandakan bahwa warga yang berada di pos kampling yang ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang kejadian kemalingan di daerah tersebut menggunakan kentongan, dapat diterima komunikan dengan baik sebagai pesan yang menyatakan bahwa telah terjadi kemalingan di daerah tersebut. Hal ini memberi kesimpulan bahwa setiap perilaku seperti perilaku membunyikan kentongan dapat memiliki potensi komunikasi. Tentunya dalam hal ini kode-kode atau cara untuk membunyikan kentongan akan membentuk sebuah pesan jika sudah sesuai dengan kesepakatan atau konvensi di kalangan masyarakat setempat.
Tentunya penggunaan media komunikasi tradisional seperti kentongan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya diantaranya yaitu interaksi yang terjadi di dalam masyarakat tersebut bersifat primer serta dapat melestarikan warisan peninggalan leluhur seperti alat kentongan tersebut. Namun, kekurangan dari komunikasi dengan menggunakan kentongan yaitu lingkup komunikasi hanya bersifat lokal. Sebab, daya jangkauan bunyi kentongan tentu saja tidak dapat menjangkau daerah yang luas. Selain itu, masyarakat yang berada di tepi daya jangkauan dari suara kentongan biasanya akan mengalami kesalahpahaman dalam mencerna pesan. Sebab, bunyi ketongan semakin menjauhi pusat suara, sedikit demi sedikit akan mengalami pengikisan bunyi yang disebabkan oleh hembusan angin. Sehingga kadang kala pemaknaan pesan untuk komunikan yang ada di pusat suara dengan komunikan yang ada jauh dari pusat suara berbeda.